Reshep dikaitkan lebih jauh dengan Mesopotamia lewat ikonografinya dengan dewa perang Mesopotamia, Nergal. Sebagai dewa wabah, dia juga dikaitkan dengan Set, dewa kekacauan dan limbah kering. Reshep secara seragam digamabrkan sebagai pejuang kuat yang menggenggam tongkat perang dan mengenakan rok serta memiliki janggut panjang bergaya Mesopotamia.
Wepwawet (Wepiu atau Wepuaut) – Salah satu dewa Mesir yang paling purba dan merupakan penggambaran paling tua dari dewa jakal, mendahului Anubis, yang sering tertukar dengannya. Namanya berarti ‘Pembuka Jalan’ dan arti namanya ini sudah diinterpretasikan sebagai pembuka jalan untuk raja dalam pertempuran, pembukan jalan menuju dunia akhirat dan pembuka jalan pada saat kelahiran.
Gengen Wer adalah dewa pelindung yang dipuja sejak awal sejarah Mesir. Para pengikut Gengen Wer mengidentifikasi diri mereka dengan mengenakan atribut pelindung dan jimat-jimat yang mengingatkan mereka untuk menghargai hidup dan menghormati bumi.
Tutu – Dewa pelindung yang dikenal sebagai ‘Dia yang Menjauhkan Musuh’. Dia disembah pada bagian akhir dalam sejarah Mesir. Dia menghalau iblis dan sihir hitam. Tutu digambarkan sebagai seekor singa berkepala laki-laki yang sedang berjalan, bersayap lebar, dan ular sebagai ekornya.
Dengan mendukung badan amal kami, World Heritage Foundation, Anda berinvestasi untuk masa depan pendidikan sejarah. Donasi Anda membantu kami memberdayakan generasi penerus dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk memahami dunia di sekitar mereka.
Shu – Dewa udara purba yang namanya berarti ‘Kekosongan’. Dia lahir pada saat permulaan penciptaan oleh Atum (Ra) dan dikirim untuk menciptakan dunia bersama dengan saudarinya Tefnut (dewi embun). Mereka berdua pergi begitu lama sehingga Atum merindukan mereka dan mengirmkan matanya (Mata Ra) untuk mencari mereka. Ketika mereka kembali bersama matanya, Atum sangat bahagia hingga menangis dan dari air matanya terciptalah manusia.
Imhotep diidentikkan dengan Asclepius oleh bangsa Yunani dan dipanggil dalam mantra-mantra penyembuh. Risalah medisnya menyatakan, berlawanan dengan kepercayaan umum, bahwa penyakit berasal dari alam dan bukan hukuman dari para dewa.
Empat Serangkai – Representasi dari keutuhan yang terkadang berkorespondensi dengan empat titik mata angin dan diwakili oleh Empat Putra Horus. Keseimbangan adalah konsep yang penting bagi bangsa Mesir kuno dan angka-angka dua, empat dan delapan merupakan representasi dewa yang signifikan (seperti halnya tiga, enam dan Sembilan).
Dia digambarkan sebagai seorang wanita yang memegang tongkat Was dan ankh, serta sebatang tongkat yang dihias pita-pita, namun dia juga digambarkan dengan busur dan anak panah dan kapak yang melambangkan kekuatan militer Thebes.
Simbolnya, kemungkinan berasal dari dewa Heka, adalah tongkat yang dililit seekor ular; diasosiasikan dengan penyembuhan di dunia contemporary dan dalam profesi medis, dikenal sebagai Tongkat Asclepius.
Bat – Dewi sapi awal yang diasosiasikan dengan kesuburan dan kesuksesan. Bat adalah salah satu dewi Mesir yang tertua sejak awal Periode Pradinasti (6000-3150 SM). Bat digambarkan sebagai seekor sapi atau wanita dengan telinga sapi dan tanduk dan kemungkinan besar merupakan gambar di bagian atas Pelat Narmer (3150 SM) karena berasosiasi dengan dengan kesuksesan raja.
Cerita ini adalah contoh Dewi Jauh yang mana Mata Ra check here pergi dari sang dewa matahari dan kemudian dikembalikan (atau kembali dengan sendirinya) sambil membawa transformasi. Onuris dianggap sebagai putra Ra dan diasosiasikan dengan Dewa Shu. Gambarnya (sebagai Anhur) muncul dalam panji-panji tentara Mesir saat dia memimpin tentara Mesir dalam perang, melindungi para tentara dalam peretempuran dan mengantarkan mereka pulang dengan selamat. Onuris adalah dewa pelindung tentara Mesir dan para pemburu.
Dia diasosiasikan dengan dunia akhirat sebagai pelindung gerbang masuk ke dunia akhirat dan sebagai dewa yang membawa jiwa raja yang sudah meninggal di dalam perahunya menuju surga. Pada akhirnya, dia diasosiasikan dengan Ptah dan kemudian dengan Osiris dan akhirnya bergabung menjadi Ptah-Sokar-Osiris pada Kerajaan Tengah (2040-1782 SM) yang merupakan dewa pemakaman gabungan yang memerintah di dunia akhirat.
Meski perkembangan-perkembangan semacam ini tercantum dalam daftar di bawah, para dewa-dewi umumnya dideskripsikan menurut perannya yang paling dikenal pada puncak ketenaran mereka.
Comments on “A Review Of DEWAPETIR33 DAFTAR”